Caca digigit Ketombe 05.05

Suatu malam aku terbangun karena mendengar isak- tangis Caca.Kulihat dia menangis tersedu berlinangan airmata di sudut tempat tidur kami.Kuhampiri dia,sambil ku elus kepala kecilnya."Kenapa sayang?",tanyaku.Sambil terisak dia menjawab,"Caca sedih nggak dipeluk mama."Jawabnya.Oh ternyata itu sebabnya,memang saat dia terbangun aku sedang miring menghadap papanya,habis capek miring ke dia terus.Ternyata dia cemburu sama papanya.Dan hal itu seringkali terjadi kalau aku pindah posisi tidur membelakangi dia.Jadi sekarang aku sudah hafal kalau dia nangis tersedu-sedu di tengah malam atau marah sambil mukul-mukul tembok,berarti dia lagi iri sama papanya,lucu ya si Caca. Seperti tak ada bosannya,semua ibu pasti bersemangat kalau bercerita tentang tingkah lucu anaknya.Ada sebersit rasa bangga di rongga hati.Dan pasti setiap hari berganti akan ada lagi dan ada lagi cerita-cerita lain yang tidak kalah seru dari hari-hari sebelumnya.Tadi malam saat aku sibuk nge Blog,caca seperti resah.Kayaknya dia nggak bakal bisa tidur kalau belum dibelai mamanya.Ada saja ulahnya untuk menarik perhatianku.Tiba-tiba dia merengek manja."Mama Caca digigit ketombe"...katanya sambil menggaruk-garuk kepalanya yang gatal.Baru dengar tuch,ketombe bisa gigit orang(ha...ha...ha...).Caca memang anak pintar.Cara dia menalar juga cukup bagus,ketika aku tunjuk salah satu warna dan kutanya,"ini warna apa Ca?"dahinya berkerut sebentar tanda sedang berpikir.Akhirnya dia menjawab,"warna hitam muda"jawabnya. Tahu yang dimaksud Caca hitam muda?Ya,warna abu-abu.Mungkin tidak pernah terlintas dalam pikiran kita yang sudah dewasa untuk menyebut warna abu-abu dengan sebutan yang lain (hitam muda).Tapi anakku telah melakukannya.Coba ingat kembali pelajaran menggambar!Abu-abu adalah campuran antara warna hitam dan warna putih.Begitu juga dengan warna merah muda,adalah hasil perpaduan antara warna merah dan warna putih.Sepertinya Caca tahu kalau warna dasar yang dicampur warna putih akan menghasilkan warna yang lebih muda.Weleh...weleh...ajaib juga ya Caca!

Baca Lanjutan ...
Amit-amit Jabang Baby Ladies and Gentleman 10.17

Masih ingat Caca?Ada sedikit cerita baru tentang dia.Anakku yang pintar dan "Super Ngeyel" ini terkadang bikin aku gemes dan tidak bisa menahan diri untuk tidak marah terhadap ulahnya.Karena itu aku sempat kaget dengan jawaban yang dia lontarkan saat aku bertanya padanya,"mama cantik apa jelek Ca?"Tahu si Caca jawab apa?Begini jawabnya,"kalo lagi nggak marah mama cantik kalo lagi marah mama jelek".Jawaban yang sangat mencengangkan dari BALITA yang baru berumur 3 tahun.Begitu juga saat kami naik angkot.Papanya bilang begini,"sini Ca dipangku papa biar gratis"katanya sambil bercanda.Tapi Caca nyelentuk,"bukan biar gratis papa biar aman."Kulihat ada penumpang lain ada yang senyum-senyum mendengar percakapan Caca dan Papanya.Heran juga nich sama dia,ngomongnya nggak kaya anak kecil.Dan yang bikin aku senyum-senyum sendiri saat Caca bilang papanya ganteng kayak Afgan.Kalo dilihat dari ujung Monas dan di intip dari lobang sedotan mungkin iya,si Papa kaya Afgan,he...he...he...Kadang-kadang si Caca "LEBAY" juga ya...(Papa jangan marah lho kalo Mama nggak dukung ucapan Caca)he... he...he...Bagi Mama,Papa tetap paling ganteng sedunia...i love you so much... Anakku,banyak hal yang bikin mama tertawa saat bersamamu.Malam itu saat aku nyuci piring,papanya ku kasih tugas jagain Caca.Nggak lama setelah itu aku sudah asyik cuci piring tanganku sudah licin dan penuh busa kena sabun.Tiba-tiba terdengar jeritan Caca keras melengking seperti orang yang mengalami KDRT(kekerasan dalam rumah tangga).Aku segera cuci tangan dan melihat apa yang sudah terjadi.Ketika ku tanya,"Kenapa?" Sambil terus menangis dia nyerocos "Papa garuknya nggak enak,Caca mau digarukin mama."Oalaaah amit-amit jabang baby ladies and gentleman(he...he...he...)Ku kira ada apa,ternyata garukan papa tidak berkenan di hati Caca.Dasar Caca,lagi ngamuk aja lucu apalagi nggak ngamuk.Ngomong-ngomong tentang kalimat "Amit-amit Jabang Baby Ladies and Gentleman"cuma asal comot aja.Sorry banget kalo ada pakar bahasa Inggris yang tidak bisa menerima ungkapan di atas.Itu ungkapan ketika saya sudah tidak bisa mentolerir Caca yang sudah kebangetan atau lebih jelasnya adalah ungkapan saya saat sudah benar-benar capek menghadapi Caca.Kalau anda orang jawa pasti tidak asing dengan ungkapan "Amit-amit jabang bayi lanang wedhok."Biasanya ibu-ibu yang lagi hamil disuruh ngomong gitu kalo nggak ingin terjadi sesuatu terhadap bayinya ketika melihat sesuatu yang tidak disenangi.Nah,biar agak keren dikit ya saya ganti pakai bahasa Inggris asal "Njeplak."Biar lucu dan nggak jadi marah kalo lagi kesal sama Caca.

Baca Lanjutan ...
Terimakasih Nunu 08.56

Sebenarnya kalo bukan karena dorongan Nunu,adikku yang paling guanteng di Indonesia(he...he...he...kayak judul lagu ya?)mungkin sampai kapanpun aku nggak akan bisa menyalurkan hoby corat coretku dalam sebuah blog.Aku sangat GAPTEK dan nggak PEDE kalo harus mempublikasikan coretan-coretanku.Jadi mohon maaf buat para pengunjung Blognya Mama Opy,kalo tulisan di Blogku mungkin masih MORAT-MARIT(Bhs Jawa) atau AMBURADUL(Bhs Sunda).Because ngetiknya masih belum mahir dan masih pakai 11 jari.Mungkin Blogger Mojokerto ada yang kenal Nunu?Buat semua yang kenal Nunu (Dedy Muhammad Fajar Romadhon),doakan dia masuk Surga,amin.Thank's buat semua yang mau doain Nunu,moga masuk Surga juga,amin.Semua pada bingung kan?wong namanya "DEDY MUHAMMAD FAJAR ROMADHON" kok dipanggil Nunu.Nama itu disematkan buat adikku sejak keponakan kami "Muhammad Naufal Syarif"cucu pertama yang menjadi KEKASIH KECIL kami semua lahir,panggilan sayang katanya. Tentang riwayat nama "Nunu" itu sendiri Off The Record ya,karena dia sudah pesan pada kita semua tentang sejarah panggilan barunya itu agar tidak menyebar ke khalayak ramai.Wuih sok banget ya si Nunu,kayak selebritis aja...ha...ha...ha...Begitulah tingkah orang ganteng(wajar kan kalo kakak muji-muji adiknya?)tapi dia baik hati lho.Pengumuman buat cewek-cewek yang mau cari suami,nggak rugi lho dapet adikku.Bukannya promosi,coba jaman globalisasi seperti sekarang udah jarang lho mahasiswa yang mau disuruh ibunya bolak-balik pergi ke pasar sekedar beli cabe,tomat atau kebutuhan-kebutuhan dapur yang lainnya.Hebat kan si Nunu,ada yang minat?Ayo cepat! pendaftaran keburu ditutup (tuch Nunu udah ke GR an,ha...ha...ha...).Aku bersyukur meski aku sulung dan Nunu bungsu nggak ada jarak diantara kami.Kita seperti teman,aku sayang dia dan dia menghormati aku.Kami 5 bersaudara,3 cewek dan 2 cowok.Alhamdulillah semuanya akrab satu sama lain.Meski aku saudara tua aku tidak pernah membuat jarak dengan adik-adikku agar mereka tidak canggung ketika ingin berkomunikasi denganku.Nah,pesan buat teman-teman semua,yang rukun sama kakak atau adiknya,asyik lho kalo kompak ama sodara.Bener deh,swear!

Baca Lanjutan ...
Kabel dan Cahaya Lampu 02.35

"Sayang ayo kita shalat.Tuh dengar adzan telah berbunyi,"ujar seorang ibu kepada anaknya yang tengah asyik menonton televisi."Sebentar lagi dong ini lagi seru-serunya,"jawab sang anak.Ibu itu kemudian mendekat,"Sayang,tidak baik menunda-nunda shalat.Ini kan haknya Allah.Ayo matikan tivinya!" "Iya deh,"jawab sang anak sambil beranjak dari tempat duduk.Ia terlihat sangat kecewa karena harus meninggalkan televisi. Selama di kamar mandi,si anak terus menggerutu."Ah... Ibu,tiap hari mengganggu saja.Lagi enak-enaknya nonton disuruh shalat.Lagi nyeyak tidur disuruh shalat.Harus baca Quran lah.Harus ikut pengajian lah.Harus ini... harus itu...!Bikin pusiiing. Selepas shalat berjamaah,anak itu bertanya dengan nada protes."Bu,kenapa sih kita harus shalat,harus puasa,harus baca Al-Quran,dan harus belajar?Bukankah semua itu mengganggu kesenangan kita?Lagi pula menurut saya,semua tidak ada gunanya,tidak mendatangkan hasil." Si Ibu sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu.Ia pun terdiam beberapa saat.Ada sedikit kemarahan yang muncul dalam hatinya.Tapi ia segera sadar bahwa yang bertanya adalah anak kecil,yang belum tahu apa-apa selain main dan bersenang-senang. Sang Ibu beranjak mengambil sebuah lampu yang menempel di dinding kamar anaknya.Sesaat kemudian ia berkata,"Anakku sayang,kamu lihat lampu ini.Ia begitu indah.Bentuknya lonjong dengan dinding terbuat dari kaca yang bening. Tiap malam engkau bisa belajar,mengerjakan PR,dan nonton televisi,salah satu sebabnya karena diterangi lampu ini." "Sayang,tahukah kamu mengapa lampu ini bisa menyala?"lanjut si Ibu."Ya,karena ada energi listrik yang berubah jadi cahaya,"jawab sang anak."Benar sekali jawabanmu. Lalu apa yang menyambungkan lampu ini dengan sumber listrik tadi?"tanya si Ibu lebih lanjut.Sang anak pun menjawab dengan pasti,"Yang menyambungkan lampu dan sumber listrik adalah kabel." "Pintar sekali kamu,"timpal si Ibu memuji."Nah, sekarang kamu pasti tahu,bila tidak ada kabel pasti lampu tidak akan nyala dan kamar ini pasti gelap.Bila demikian,ia tidak akan ada manfaatnya lagi,dan kamu tidak bisa belajar dan nonton tivi."Sang Anak belum paham mengapa ibunya menceritakan lampu itu kepadanya."Apa maksud Ibu?"tanyanya kemudian. Ibu itu kembali berkata,"Anakku sayang,Allah itu sumber cahaya dalam hidup.Kita adalah lampunya.Ibadah yang kita lakukan menjadi kabel atau tali penghubungnya.Ibadah dapat menghubungkan Allah dengan manusia,tepatnya antara Allah dengan kita.Bila tidak mau beribadah,hidup kita akan gelap.Kita akan tersesat dan takkan berguna sedikitpun,seperti tak bergunanya lampu yang tak bercahaya."Ibu itu melanjutkan,"Jadi,shalat,bersedekah,membaca Al-Quran,ataupun belajar adalah kabel yang menghubungkan kita dengan Allah." Mendengar semua itu,sang anak tampak tertegun.Dalam hatinya timbul penyesalan akan sikapnya yang selalu menganggap remeh ibadah.Ia pun berkata,"Kalau begitu aku tidak akan meninggalkan shalat lagi dan akan membaca Al-Quran tanpa harus disuruh.Bu,maafkan saya ya!" Dìkutip dari:Mutiara Hikmah Tabloid "MQ"

Baca Lanjutan ...
Celoteh Putri Kecilku 08.55

Aku tak bisa bayangkan betapa sepinya jika Baby Aisyah Nur'aini (3th),putri kecilku tak ada di tengah keluarga kami. Kami biasa memanggilnya Caca.Sebenarnya nama panggilannya adalah Sasa,tapi karena dia biasa sebut dirinya Caca ya udahlah kita yang nggak cadel ngikut aja deh.Mulutnya yang bawel suka nanya ini dan itu seringkali membuat suasana menjadi lebih hidup.Begitu juga dengan celoteh-celotehnya yang lucu,bisa bikin aku cengar-cengir sendiri ketika aku teringat tingkah lucunya. Yang paling kuingat hingga saat ini waktu dia meminta aku menggambar balon."Mama tolong gambarin balon dong",pintanya.Tanpa banyak kata aku sudah menggambar balon untuknya.Ih mama kok cuma balon anak-anak sih,balon ibu-ibu sama balon bapak-bapaknya mana?",protesnya.Dalam hati aku tertawa sejak kapan ada balon ibu-ibu,bapak-bapak dan anak-anak?,ada-ada aja.Dan kebiasaannya memintaku menggambar sesuatu tidak berhenti sampai di situ.Setiap yang digambar harus ada bapaknya,ibunya juga anaknya.Mau itu benda mati,benda hidup semua harus digambar satu keluarga.Aneh sekaligus lucu,ha...ha...ha... Di waktu yang lain dia bertanya padaku,"Mama singa laut itu adanya di mana?Ku jawab aja,"singa laut adanya di laut biru." Terus dia nanya lagi,"kalau ikan paus Ma adanya di mana?"ku jawab lagi,"di laut biru juga".Eh dia malah marah,"salah mama!"Aku jadi bingung akhirnya aku balik nanya ke dia,terus kalau nggak di laut biru di mana Ca?"Tahu nggak dia jawab apa? "Adanya di laut kuning mama."Aduh ada lagi laut kuning,udah nanya ngeyel lagi.Dasar anak kecil! Ketika kami hendak berangkat tidurpun dia seringkali membuat kami terpingkal.Saat itu aku minta dia bobo' sama papanya."Caca bobo sama papa ya,"kataku."Nggak mau ah",jawabnya.Terus aku tanya,"kenapa Ca?" Dia jawab lagi,"nanti Caca kena tumis (baca:kumis)nya papa rasanya pahit."Oalah...Caca...Caca... Itu baru sebagian kecil cerita tentang Caca.Kejadian-kejadian lucu lainya udah banyak yang lupa,ah sayang sekali... Oh ya ada satu lagi yang ku ingat,saat aku menyiapkan menu roti bakar buat sarapan kami.Si Caca bilang,"mama papa nggak usah dikasih roti."Aku tanya dia,"kenapa sayang?"dia jawab,"papa nakal suka kentutin Caca." Nah lho, dasar papa suka BABLAS ANGINE he...he...he...,Caca jadi ogah kasih kasih roti tuch.Tapi akhirnya putri kecilku yang baik hati berubah pikiran saat kutanya,"papanya jadi nggak dikasih roti?"dia jawab,kasih aja deh ma,kasian nanti papanya sedih lho."Pinter juga anakku kecil-kecil udah peka mikirin perasaan orang lain.

Baca Lanjutan ...